Kamis, 18 April 2013

Eyang Subur: Semua Tuduhan Adi Bing Slamet Bohong

VIVAlife  - Beberapa waktu lalu Adi Bing Slamet mengungkap di media kalau dirinya dijebak pengaruh mistis Eyang Subur. Ia juga mengatakan kalau Eyang Subur merupakan penganut aliran sesat. Hari ini, Eyang Subur akhirnya angkat bicara dan mengatakan kalau tuduhan Adi tidak benar.

"Semua yang ditudingkan Adi bohong. Kalau saya pikir dia cemburu pada Unang," kata Eyang Subur saat ditemui di kediamannya, Tanjung Duren, Jakbar, Kamis 18 April 2013.

Menurut Eyang Subur, ia pernah memberikan motor pada Adi. Sementara, pada Unang ia memberikan motor dan mobil.

"Dari situ mungkin saya berpkir Adi marah atau cemburu," ujar Eyang.

Ia juga mengungkap kalau sudah enam tahun tak menerima tamu yang ingin berkonsultasi dengan dirinya. Tapi Adi terus memaksa dan menurut Eyang bisa jadi Adi merasa kesal. Efeknya adalah dirinya jadi dituduh melakukan praktek perdukunan.

Terkait tuduhan Adi tersebut, Eyang Subur dan tim kuasa hukumnya akan mengambil tindakan. Jumat besok, mereka rencananya akan melaporkan Adi ke pihak Kepolisian dan Komnas HAM.

"Besok pagi pukul sembilan kami akan bergerak menuju komnas HAM dan dilanjutkan ke Mabes Polri untuk pengaduan pencemaran nama baik dan pelanggaran HAM," ujar Abubakar, salah satu pengacara Eyang Subur.
© VIVA.co.id

Minggu, 25 September 2011

Pernikahan Selamatkan Kesehatan Penderita Kanker

TRIBUNNEWS.COM - Berumahtangga ternyata memiliki dampak positif bagi pasien kanker. Sebab pernikahan bisa meningkatkan harapan hidup bagi pria atau wanita yang terdiagnosa mengidap kanker
Seperti dikutip dari situs indiavision, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Penn State's College of Medicine and Brigham Young University menyebutkan kalau pasien kanker yang menikah memiliki kesempatan bertahan hidup 14 persen lebih besar ketimbang pasien kanker yang tidak menikah. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa catatan medis dari 127.753 pasien kanker.
Pasien yang telah berumahtangga cenderung tanggap akan kondisi tubuhnya. Hal itu membuat kanker bisa terdeteksi lebih awal. Tak hanya itu, mereka juga cenderung mencari pengobatan yang lebih baik.
"Mengetahui lebih awal dan mengendalikan kanker. Itu kuncinya," kata Sven Wilson, salah satu peneliti dalam studi ini.
Faktor lain adalah, pasangan bisa jadi teman sejati untuk menghadapi kanker. Hal tersebut bisa menumbuhkan harapan untuk sembuh bagi si pasien.
Awalnya para peneliti hanya mengetahui kalau pernikahan dapat memperbesar harapan hidup bagi pasien kanker usus dalam berbagai stadium. Kemudian para peneliti juga mendapati kalau pernikahan juga bisa menyelamatkan pasien kanker jenis apa saja.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/pernikahan-selamatkan-kesehatan-penderita-kanker-154750194.html

Penelitian: Kopi Tak Menimbulkan Risiko Hipertensi

TRIBUNNEWS.COM - Kopi sering jadi musuh bagi orang-orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Namun, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tidak ada bukti kopi dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.
American Journal of Clinical Nutrition dalam jurnalnya melaporkan hasil penelitian setelah menggabungkan dengan studi sebelumnya, yang meneliti dengan responden 170.000 orang. "Kebiasaan minum kopi 3 cangkir sehari tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko hipertensi," kata Liwey Chen, peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Louisiana di New Orleans.
Tapi ini bukan berarti bahwa minum banyak kopi tidak memiliki risiko sama sekali. Risiko hipertensi bagi mereka yang minum 3 cangkir kopi sehari tentunya sedikit berbeda dari mereka yang minum kurang dari 3 cangkir.
"Menurut saya, kopi tidak menimbulkan risiko tekanan darah tinggi," kata Lawrence Krakoff, peneliti dari Mount Sinai Medical Center, New York.
Menurut Krakoff, hubungan antara kopi dan tekanan darah tinggi memang sulit untuk dijelaskan. Maka, efeknya pasti berbeda pada setiap orang. Latar belakang genetik juga bisa menentukan bagaimana reaksi orang terhadap kopi. Minum kopi dalam jumlah besar mungkin aman bagi seseorang. Tetapi justru bisa berbahaya bagi orang lain.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/penelitian-kopi-tak-menimbulkan-risiko-hipertensi-083836982.html

Sabtu, 03 September 2011

Timnas Indonesia Gagal Raih Poin dari Iran

Jakarta (ANTARA) - Timnas Indonesia akhirnya gagal meraih poin dan takluk 0-3 (0-0) dari tuan rumah Iran pada pertandingan putaran III Pra Piala Dunia 2014 Grup E di Azadi Complex Stadium Teheran yang berakhir Sabtu dinihari WIB.
Dua gol dari pemain klub Osasuna (Spanyol) Javad Nekonam pada menit ke-52 dan 74 menjadi petaka bagi tim Merah Putih disusul gol terakhir dari pemain pengganti Andranik Teymourian pada menit ke-87.
Nekonam (30) yang telah mengoleksi 26 gol dari 118 penampilannya bersama Timnas, menciptakan kedua gol melalui sundulan kepala menyambut tendangan bebas. Sedangkan gol Teymourian hasil tendangan keras yang mengarah ke sudut sempit kiri gawang Timnas Merah Putih yang dikawal Markus Horison.
Sejak babak pertama tim asuhan Wim Rijsbergen sudah kesulitan mengembangkan permainan, bahkan tim Iran yang diasuh Carlos Queiroz lebih dominan dalam penguasaan bola.
Setelah babak pertama berakhir imbang 0-0, pada babak kedua pun tim Indonesia tetap kesulitan mengembangkan permainan. Aksi permainan cepat yang diperagakan saat ujicoba melawan Palestina nyaris tak kelihatan sama sekali dan serangan demi serangan dengan mudah dipatahkan lawan.
Wim sempat melakukan beberapa pergantian pemain dengan memasukkan Irfan Bachdim yang menggantikan M Ilham pada menit ke-61, kemudian memasukkan Oktovianus Maniani menggantikan Firman Utina pada menit ke-80. Namun upaya untuk mempertajam serangan tetap kandas dihadang pertahanan Iran yang cukup ketat dan disiplin.
Kubu Iran pun melakukan beberapa pergantian pemain. Sebelum Teymourian masuk pada menit ke-71 mengantikan Ghasem Hadadifar, Hossein Mahini juga masuk menggantikan Gholam Reza dan Ehsan Hajsafi menggantikan Reza Khalatbari.
Timnas Indonesia berikutnya akan berhadapan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Selasa 6 September 2011.
Susunan pemain:

Iran: 1-Mehdi Rahmati(g); 2-Khosro Heydari, 4-Jalal Hossein, 5-Hadi Aghili, 6-Javad Nekonam, 7-Farhad Majidi, 8-Al Karimi, 9-M Reza Khalatbari (3-Ehsan Hajsafi), 11-Gholam Reza (13-Hossein Mahini `53), 15-Ghasem Hadadifar (14-Andranik Teymourian `71), 23-Mehrdad Pooladi.
Indonesia: 1-Markus Horison (g); 24-Benny Wahyudi, 23-Hamka Hamzah, 16-Muhammad Roby, 3-Zulkifli Syukur, 17-Muhammad Ilham (18-Irfan Bacdhim `61), 26-Hariono, 15-Firman Utina (10-Oktovianus Manuani `80),
22-Muhammad Ridwan, 9-Christian Gonzales, 20-Bambang Pamungkas.
 sumber : http://id.berita.yahoo.com/timnas-indonesia-gagal-raih-poin-dari-iran-024254906.html